Didaerah kelahirannya ini Imam al-Ghazali yang bergelar dengan hujjatul Islam meninggal dunia de¬ngan tenang pada hari Senin 14 jumadil Akhir 505 H. AI-Ghazali meninggalkan karya-karya tulis yang amat banyak meliputi berbagai bidang keislaman Kalam, Fiqh, Filsafat, Tasawuf, dan lain-lain, dalam ¬bentuk buku maupun risalah. ImamGhazali menuliskan dalam kitabnya Asrar Al-Haj tata cara (adab) ketika menziarahi makam Rasulullah SAW. Di antara adab tersebut, di antaranya berdiri di dekat posisi wajahnya Rasulullah SAW, yaitu dengan membelakangi kiblat dan menghadap dinding makam kurang lebih empat hasta dari tiang yang terletak di sudut dinding makam.
Imambesar Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya, al-Mahabbah was-Syauq, beliau menceritakan, suatu ketika Rabi'ah al-Adawiyah ditanya, "Bagaimana cintamu kepada Rasulullah Saw? Kemudian wanita sufi itu menjawab, "Demi Allah sesungguhnya aku sangat mencintai Rasulullah Saw, akan tetapi cintaku kepada Sang Pencipta menyibukkan diriku dari
PemerintahIran baru-baru ini mengekskavasi reruntuhan sebuah mausoleum di pinggiran kota Thus yang diyakini sebagai makam al-Ghazali. Di abad ke-19, mausoleum ini secara keliru disebut Haruniyyah, makam Harun ar-Rasyid, yang sebenarnya dikuburkan di Masyhad, kota tetangga Thus, di dekat makam Imam 'Ali ar-Ridha.
Dalamkitab Ihyâ' 'Ulûmiddîn karya Imam al-Ghazali, melalui cerita Abu Sulaiman, dikisahkan bahwa ketika Uwais sampai di pintu masjid Madinah, Uwais menerima kabar bahwa di masjid tersebut Nabi dimakamkan. Seketika itu ia pingsan. Saat siuman, Uwais berujar, "Keluarkan aku dari sini. Aku merasa tidak enak di negeri tempat bersemayamnya Rasulullah." ImamGhazali menemukan kegelisahannya saat berada di puncak karier. Z6V8. 184 244 253 123 8 233 295 448 148

makam imam al ghazali