Berakhirdi: Jl Holis x Jl Soekarno Hatta. Total Jarak: 4.4 Km. Elang - Abdul Muis (orange - hijau) Berangkat dari : Jl Holis x Jl Soekarno Hatta.
Setiap alun-alun atau sepetak lapangan luas yang biasanya terletak di depan sebuah pendopo atau semacam keraton pada masa kerajaan, kerap kali dipercaya oleh penduduk setempat dengan kesan magis. Letak kesan kemagisannya berupa penanaman pohon beringin di tengah-tengah dan setiap sisi alun-alunnya. Selain itu, alun-alun juga memiliki kesan menakutkan, karena pada masanya digunakan sebagai kegiatan formal “kenegaraan” termasuk tempat pelaksanaan hukuman bagi pada pelaku kriminal seperti yang tertulis pada Jurnal Patanjala. Miftahul Falah, Agusmanon Yuniadi, dan Rina Adyawardhina melakukan penelitian mengenai “Pergeseran Makna Filosofis Alun-Alun Kota Bandung pada Abad XIX-Abad XXI”. Dalam penelitiannya tertulis bahwa bersamaan dengan hari jadi Kota Bandung, Alun-alun Kota Bandung menjadi salah satu elemen pembentuk kota sebagai pusat pemerintahan kabupaten Bandung saat 25 september 1810 silam. Alun-alun Kota Bandung yang dibangun berdasarkan dengan prinsip kosmologi ini merupakan wujud dari tata ruang kota. Baca Juga Mendefinisikan Kembali Perjalanan ke Bandung Selatan di Waktu Malam Alun-alun Bandung saat Masa Kerajaan Sebuah alun-alun tak hanya sekedar sepetak lapangan luas yang terbuka atau biasa disebut dengan taman kota saja. Namun, alun-alun merupakan salah satu bagian dari tata ruang kota tradisional. “Pada masa kerajaan, alun-alun merupakan batas antara wilayah sakral yakni keraton atau pendopo dan wilayah profan. Alun-alun menjadi tempat di mana kekuasaan raja terpancar ke seluruh negeri atau kabupaten,” tulis Miftahul pada jurnalnya. Di masanya, alun-alun juga digunakan rakyat sebagai tempat menghadap ke rajanya untuk menyampaikan pesan. Menurut penelitian, selain kedudukan raja sebagai penguasa dunia, kedudukan raja juga sebagai pemimpin tertinggi keagamaan. “Penegasan itu disimbolisasikan dengan dipusatkannya kegiatan ritual keagamaan penting di alun-alun dan keberadaan masjid di sebelah barat alun-alun menjadi symbol kekuasaan raja atau budaya di bidang keagamaan,” jelas Miftahul pada penelitiannya. Alun-alun Bandung secara kosmologis menjadi batas antara wilayah sakral dan profan. Letak kosmologis Alun-alun Bandung berada di tengah-tengah antara pendopo dan gunung tangkuban perahu. Pada saat Alun-alun Bandung dibangun, tata ruang Kota Bandung saat itu menyesuaikan dengan pendopo yang sebagai mikrokosmos berada di selatan alun-alun dan gunung tangkuban perahu sebagai makrokosmos atau mahamerunya masyarakat bandung di sisi utara. Ada juga di sisi barat alun-alun Kota Bandung terdapat masjid agung. Alun-alun Bandung memiliki perbedaan dengan alun-alun yang ada di Kota Yogyakarta dan Surakarta. Di kedua kota tersebut terdapat dua alun-alun di sisi utara dan selatan sehingga mengapit keraton. Ini menunjukkan keberadaan alun-alun pada masa Majapahit. “Yogyakarta dan Surakarta merupakan pusat politik dari dua kerajaan, yakni Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Sementara itu, Kota Bandung merupakan pusat politik Kabupaten Bandung sehingga tidak memiliki kesejajaran dengan kerajaan atau kesultanan,” tulis Miftahul. Baca Juga Beringin dan Alun-Alun bagi Aktivitas Masyarakat Jawa Tahun 1910 Alun-alun Kota Bandung pada Masa Kolonial Pada saat itu bandung hanya sebuah kabupaten, walaupun para bupati Bandung memiliki hubungan kekerabatan dengan raja-raja di Sunda. Selain itu, saat dibangun pada Mei-September 1810, Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Di masa kolonial, alun-alun Kota Bandung tidak memiliki perbedaan dengan masa kerajaan, hanya terdapat bangunan tambahan seperti penjara dan kantor asisten residen atau controleur pada sisi utara atau timur. Di tahun 1930-an, bangunan babancong atau bangunan tempat untuk bupati berpidato saat acara-acara resmi atau untuk orang kepercayaannya menyampaikan pengumuman kepada rakyatnya telah menghilang. Saat ini menurut tim peneliti, bangunan babancong hanya ada di Alun-alun Garut dan Manonjaya. Hingga tahun 1940-an, masih terdapat dua pohon beringin besar di tengah-tengah Alun-alun Bandung dan enam buah pohon beringin lainnya. Kedua pohon tersebut diberi nama Wilhelminaboom dan Julianaboom dimana sebelumnya dipercaya masyarakat dengan lambang kewibawaan bupati dengan kekuasaannya menjadi pengayom rakyatnya. Namun pemerintah Hindia Belanda mengambil alih kepercayaan tersebut dan diganti menjadi simbol kekuasaan Ratu Belanda atas wilayah Hindia Belanda dengan pemagaran alun-alun dan penggantian nama dari pohon beringin menjadi nama Ratu Belanda. “Dalam perkembangannya, Alun-alun Bandung mengalami pergeseran baik secara simbolik maupun makna,” jelas Miftahul. Okezone Tampak Masjid Raya Bandung yang letaknya di pinggir Alun-alun Kota Bandung masa kini Alun-alun Bandung Setelah Masa Kolonial Tim peneliti menulis bahwa, pada awal abad XX secara pragmatis Alun-alun Bandung sudah tidak menunjukkan sebagaimana fungsinya. Alun-alun telah menjadi lapangan luas yang terbuka untuk aktivitas warga. Bahkan sempat menjadi lapangan pertandingan sepak bola pada masa itu. Alun-alun Bandung telah mengalami revitalisasi pada tahun 1950-an oleh Pemerintah Kota Bandung dan menjadi taman kota yang terbuka. Beberapa bangunan peninggalan masa lalu juga telah dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Bandung. Kemudian Alun-alun Bandung sempat ditambah dengan jembatan yang menghubungkan antara Alun-alun Bandung dengan Masjid Agung yang bertujuan agar warga yang berkunjung tidak mengalami kesulitan saat akan melaksanakan ibadah. Untuk menunjang aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi, Pemerintah Kota Bandung telah membangun area parkir di bawah alun-alun atau basement yang juga digunakan untuk kegiatan ekonomi warga. Baca Juga Munculnya Kreativitas Masyarakat Bandung dalam Pariwisata Kolonial Selain itu, telah disediakannya penyewaan sepeda, Masjid Raya Jawa Barat yang dulunya adalah Masjid Agung Kota Bandung, dan papan informasi. “Dengan revitalisasi yang telah dilakukan beberapa kali, Alun-alun Kota Bandung mengalami perubahan fungsi ke arah positif karena pada akhirnya dapat menjadi landmark baru bagi Kota Bandung,” tulis Jayanto pada penelitian sebelumnya. Saat inilah yang membuat fungsi dan makna kesakralan Alun-alun Bandung mulai memudar. Menurut jurnal, alun-alun yang sebagai salah satu simbol kekuasaan penguasa akan hilang seiring dengan semakin terbukanya’ alun-alun tersebut dalam menerima rakyat untuk aktivitas umum. “Aktivitas yang dilakukan mereka tidak hanya yang berkaitan dengan upaya penguasa menguatkan kekuasaannya, melainkan acapkali aktivitas-aktivitas yang sama sekali tidak berkaitan dengan kekuasaan politik,” jelas Miftahul dalam jurnalnya. Namun, revitalisasi pada Alun-alun Bandung ini bertujuan untuk ketersediaan ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh publik. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Untukmenuju kesini dari Jatim Park II tinggal naik angkot kuning BJL yang tadi aja sampe Terminal Batu. Dari situ bisa naik angkot warna ijo yang ke arah Songgoriti atau angkot apapun yang ngelewatin Alun-alun. Alun-alun Batu sendiri sebenernya gak begitu luas, tapi biarpun begitu, tempat ini layak banget untuk dikunjungin.
Anda mau ke Jalan Asia Afrika, Bandung? Berikut informasi angkot ke Asia Afrika. Angkot ke Asia Afrika tidak terlalu banyak. Angkutan tersebut tidak melawati jalan ini sejak di persimpangan lima. Angkot ke Asia Afrika yang secara utuh hanya Angkot Cicaheum – Cileunyi. Itupun hanya bisa pada malam hari. Angkot Cicaheum – Cileunyi meneruskan perjalanan dari Terminal Cicaheum ke Jalan Ahmad Yani, Cicadas A. Yani, Jalan Jakarta. Kemudian ke Kosambi A. Yani, Jalan Asia Afrika, – Alun-Alun Asia Afrika, Jalan Sudirman dan berakhir di Cibeureum. Angkot Abdul Muis-Elang, angkot lewat Asia Afrika. Namun hanya di kawasan alun-alin saja. Mengawali perjalanan dari Terminal Kebon Kalapa, kemudian Jalan Dewi Sartika dan Alun-Alun. Dari Alun-alun ini berbelok ke Jalan Banceuy, kemudian ke Jalan Suniaraja, Jalan Otista, dan Jalan Stasiun Timur. Dari Viaduct, ankot berbelok ke Jalan Kebon Jukut, Jalan Kebon Kawung, Stasiun Bandung Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran. Setelah dari Jalan Pajajaran berbelok ke Jalan Abdul Rahman Saleh, Jalan Garuda, Jalan Dadali, Jalan Kasuari, Jalan Rajawali Barat, berkahir di Elang. Angkot Stasiun Hall – Gede Bage termasuk angkot lewat Asia Afrika. Dari Stasiun Hall angkot ini menuju Jalan Dulatip, kemudian ke Pasara Baru, Jalan Otto Iskandardinata Otista. Setelah itu melewati Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Asia Afrika. Dari Alun-alun, angkot berbelo ke Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Sunda, Jalan Veteran, dan Jalan Ahmad Yani. Di simpang lima berbelok ke Jl. Gatot Subroto, Jl. Burangrang, Jl. Halimun, Jl. Malabar, Jl. Talaga Bodas. Dari Talaga Bodas berbelok ke Jl. Pelajar Pejuang, Jl. Martanegara, Jl. Reog, Jl. Karawitan, Jl. Kliningan, Jl. Buah Batu. Kemudian ke Jl. Sukarno-Hatta menunju Pasar Induk Gedebage. Stasiun Hall – Gede Bage–>TERMINAL STASIUN HALL – Jl. Dulatip – PASAR BARU – Jl. Otto Iskandardinata Otista – Jl. Kepatihan – Jl. Dewi Sartika – Jl. Dalem Kaum – ALUN-ALUN BANDUNG – Jl. Banceuy – Jl. ABC – Jl. Naripan – Jl. Sunda – Jl. Veteran – Jl. Ahmad Yani – PASAR KOSAMBI – Jl. Gatot Subroto – Jl. Burangrang – Jl. Halimun – Jl. Malabar – Jl. Talaga Bodas – Jl. Pelajar Pejuang – Jl. Martanegara – Jl. Reog – Jl. Karawitan – Jl. Kliningan – Jl. Buah Batu – ISBI dulu STSI – Jl. Sukarno-Hatta – STISI TELKOM – SAMSAT Soekarno Hatta – UNINUS – Margahayu Raya – Metro – Riung Bandung – PASAR INDUK GEDEBAGE Elang – Cicadas Elang – Kebon Kelapa<–Terminal Kebon Kelapa – Jl. Dewi Sartika – Alun-Alun – Jl. Banceuy – Jl. Suniaraja – Jl. Otista – Jl. Stasiun Timur – Viaduct – Jl. Kebon Jukut – Jl. Kebon Kawung – Stasiun Bandung Kebon Kawung – Jl. Pasir Kaliki – Jl. Pajajaran – Jl. Abdul Rahman Saleh – Jl. Garuda – Jl. Dadali – Jl. Kasuari – Jl. Rajawali Barat – Elang Angkot Cicaheum – Cileunyi Rute malam hari setelah Terminal Cicaheum diteruskan ke Jl. Ahmad Yani – Cicadas A. Yani – Jl. Jakarta – Kosambi A. Yani – Jl. Asia Afrika – Alun-Alun Asia Afrika – Jl. Sudirman – Cibeureum
Dalamkomentar gambarnya, Ridwan Kamil menargetkan renovasi alun-alun rampung hingga akhir tahun 2014 sehingga bisa digunakan awal 2015. Dalam gambar itu tampak ruang alun-alun didominasi taman-taman hijau sehingga indah dipandang. " Renovasi desain Alun-alun kota Bandung yang baru. Sekarang sedang konstruksi.

ANGKOT lewat Asia Afrika tidak terlalu banyak. Angkot-angkot tersebut tidak melawati jalan ini sejak di persimpangan lima. Angkot lewat Asia Afrika yang secara utuh hanya Angkot Cicaheum – Cileunyi. Itupun hanya bisa pada malam hari. Angkot Cicaheum – Cileunyi meneruskan perjalanan dari Terminal Cicaheum ke Jalan Ahmad Yani, Cicadas A. Yani, Jalan Jakarta. Kemudian ke Kosambi A. Yani, Jalan Asia Afrika, – Alun-Alun Asia Afrika, Jalan Sudirman dan berakhir di Cibeureum. Angkot Abdul Muis-Elang, angkot lewat Asia Afrika. Namun hanya di kawasan alun-alin saja. Mengawali perjalanan dari Terminal Kebon Kapalapa, kemudian Jalan Dewi Sartika dan Alun-Alun. Dari Alun-alun ini berbelok ke Jalan Banceuy, kemudian ke Jalan Suniaraja, Jalan Otista, dan Jalan Stasiun Timur. Dari Viaduct, ankot berbelok ke Jalan Kebon Jukut, Jalan Kebon Kawung, Stasiun Bandung Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran. Setelah dari Jalan Pajajaran berbelok ke Jalan Abdul Rahman Saleh, Jalan Garuda, Jalan Dadali, Jalan Kasuari, Jalan Rajawali Barat, berkahir di Elang. Angkot Stasiun Hall – Gede Bage termasuk angkot lewat Asia Afrika. Dari Stasiun Hall angkot ini menuju Jalan Dulatip, kemudian ke Pasara Baru, Jalan Otto Iskandardinata Otista. Setelah itu melewati Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Asia Afrika. Dari Alun-alun, angkot berbelo ke Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Sunda, Jalan Veteran, dan Jalan Ahmad Yani. Di simpang lima berbelok ke Jl. Gatot Subroto, Jl. Burangrang, Jl. Halimun, Jl. Malabar, Jl. Talaga Bodas. Dari Talaga Bodas berbelok ke Jl. Pelajar Pejuang, Jl. Martanegara, Jl. Reog, Jl. Karawitan, Jl. Kliningan, Jl. Buah Batu. Kemudian ke Jl. Sukarno-Hatta menunju Pasar Induk Gedebage. Stasiun Hall – Gede Bage–>TERMINAL STASIUN HALL – Jl. Dulatip – PASAR BARU – Jl. Otto Iskandardinata Otista – Jl. Kepatihan – Jl. Dewi Sartika – Jl. Dalem Kaum – ALUN-ALUN BANDUNG – Jl. Banceuy – Jl. ABC – Jl. Naripan – Jl. Sunda – Jl. Veteran – Jl. Ahmad Yani – PASAR KOSAMBI – Jl. Gatot Subroto – Jl. Burangrang – Jl. Halimun – Jl. Malabar – Jl. Talaga Bodas – Jl. Pelajar Pejuang – Jl. Martanegara – Jl. Reog – Jl. Karawitan – Jl. Kliningan – Jl. Buah Batu – ISBI dulu STSI – Jl. Sukarno-Hatta – STISI TELKOM – SAMSAT Soekarno Hatta – UNINUS – Margahayu Raya – Metro – Riung Bandung – PASAR INDUK GEDEBAGE Elang – Cicadas Elang – Kebon Kelapa<–Terminal Kebon Kelapa – Jl. Dewi Sartika – Alun-Alun – Jl. Banceuy – Jl. Suniaraja – Jl. Otista – Jl. Stasiun Timur – Viaduct – Jl. Kebon Jukut – Jl. Kebon Kawung – Stasiun Bandung Kebon Kawung – Jl. Pasir Kaliki – Jl. Pajajaran – Jl. Abdul Rahman Saleh – Jl. Garuda – Jl. Dadali – Jl. Kasuari – Jl. Rajawali Barat – Elang Angkot Cicaheum – CileunyiRute malam hari setelah Terminal Cicaheum diteruskan ke Jl. Ahmad Yani – Cicadas A. Yani – Jl. Jakarta – Kosambi A. Yani – Jl. Asia Afrika – Alun-Alun Asia Afrika – Jl. Sudirman – Cibeureum

RuteTransportasi Gunung Gede via Putri dari Bandung. Adapun rute transportasi menuju jalur pendakian Gunung Gede via Putri dari Bandung dengan kendaraan umum bisa menggunakan bus Bandung – Sukabumi menuju Terminal Rawa Bango, Cianjur. Dari terminal Cianjur dilanjutkan 2 kali naik angkutan umum menuju Pasar Cipanas.
Kemacetan di Bandung yang menyergap setiap akhir pekan atau saat musim liburan memang menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini disebabkan para wisatawan kebanyakan yang menggunakan kendaraan pribadi. Di satu sisi memang ada keuntungan kenyamanan di dalam mobil, namun di sisi lain menggunakan kendaraan pribadi kadang jadi bumerang. Bukan kenyamanan yang didapat, malah rasa capek plus buang-buang waktu banyak di jalan. Lihat saja, akibat banyaknya wisatawan yang bawa kendaraan pribadi, jalur ke Lembang, Ciwidey, atau ke pusat Kota Bandung bisa berjam-jam. Selain rasa lelah, biaya bahan bakar, plus tenaga pun jadi terkuras. Semua itu adalah pilihan, terutama yang berwisata bersama keluarga tentunya banyak faktor pertimbangan. Namun bagi Anda yang ingin menjajal berwisata di Bandung dengan murah meriah plus penuh kebebasan, tak ada salahnya mencoba berwisata di Bandung dengan naik kendaraan umum. Berikut ini kami sajikan beberapa tips berwisata di Bandung dengan menggunakan kendaraan umum yang lebih hemat budget dan tentunya ada kepuasan tersendiri. 1. Tentukan tempat wisata mana saja yang ingin dikunjungi Ini penting, sebagai acuan Anda saat akan menentukan titik-titik wisata yang akan Anda sambangi nanti di Bandung. Berapa hari Anda akan wisata di Bandung? Pakai angkutan umum apa? Menginap di mana? Tempat wisata mana yang ingin disambangi? Perlengkapan dan peralatan apa yang akan dibawa? Berapa budget yang disiapkan? Bila wisata bareng teman, berapa harus patungan? 2. Mau Pakai Bus, Kereta Api, atau Travel? Ini bisa disesuaikan dengan pilihan Anda. Bagi yang naik bus dari arah barat bisa turun di Terminal Leuwipanjang dan yang dari arah timur di Terminal Cicaheum. Bila turun di Leuwipanjang mau wisata ke Ciwidey? Tinggal naik angkutan umum ke Ciwidey. Mau ke Lembang? Naik bus DAMRI ke Terminal Ledeng, lalu disambung naik angkot ke Lembang. Bila turun di Cicaheum dan ingin ke Lembang, tinggal naik bus DAMRI Cicaheum-Ledeng. Sementara bila ingin ke tempat wisata yang ngehits di dekat Cicaheum bisa ke Puncak Bintang, Bukit Moko, atau Saung Angklung Udjo di kawasan Padasuka. Sedikit ke timur dari Cicaheum ada wisata Curug Batu Templek di Pasirimpun akses dari seberang Lapas Sukamiskin. Naik angkot Cicaheum - Cileunyi turun di depan Lapas lalu naik ojek. Dari Terminal Cicaheum pun bisa naik angkot ke arah Gedung Sate/Lapangan Gasibu. Jika naik kereta api, turun di Stasiun Bandung lalu naik angkutan umum langsung ke Lembang. Dan bila naik travel, pilihan travel disarankan yang berhenti di pool Jln. Cihampelas. Silakan ubek-ubek main dan belanja di Cihampelas. Dari Cihampelas bisa naik angkot ke tempat wisata daerah Dago, Punclut ke arah Ciumbuleuit, Teras Cikapundung, Taman Balai Kota, Taman Vanda, atau ke Kebun Binatang Bandung. 3. Takut nyasar di Bandung? Bingung dengan rute angkot di Bandung? Bisa nanya ke penduduk sekitar atau gunakan aplikasi online Jangan lupa panteng terus Google Maps. Terus jangan sedikit-sediki naik angkot, misalnya bila wisata di pusat Kota Bandung Alun-Alun. Di Alun-Alun Bandung banyak tempat wisata yang ngehits dan bisa disambangi dengan jalan kaki. Misalnya, bila Anda sedang wisata di area Gedung Merdeka, akses terdekat dengan jalan kaki bisa ke arah Jln. Braga, Cikapundung Riverspot sebelahan dengan Gedung Merdeka, Taman Alun-Alun/Masjid Raya Bandung, Jln. Dalem Kaum, sentra distro Parahyangan Plaza, atau jalan dikit ke Jln. Banceuy - Jln. ABC lalu nembus ke Pasar Baru. Sebelumnya bisa menyambangi wisata sejarah bekas penjara Soekarno di Banceuy. Untuk makan malam, dekat sini ada sentra kuliner malam di Jln. Cikapundung Barat atau menyantap makanan di Warung Ceu Mar yang legendaris. Begitu pula saat Anda wisata di kawasan Gedung Sate, tinggal jalan kaki ke arah timur dimana ada Museum Geologi atau paling dekatnya ke Taman Lansia. Kalau ke arah utara ada Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan sentra kuliner Jln. Dipatiukur dekat Kampus Unpad. Lalu ke arah selatan dari Gedung Sate, tembus ke Jalan Banda dan Jalan LLRE Martadinata Jln. Riau yang dikenal dengan sentra factory oultlet dan aneka pilihan kulinernya. 4. Alternatif transportasi umum lain Alternatif selain angkot, bila Anda bisa berpedoman pada Google Maps, bisa coba sewa ojek wisata. Anda bisa keliling-keliling Bandung dengan naik motor yang bisa selap-selip saat macet. Untuk penyewaan "Ojek Wisata Bandung" silakan cari keyword tersebut di Google atau Instagram. Dan nanti sekitar bulan Maret 2017, di Bandung bakal hadir tempat-tempat penyewaan sepeda berkonsep Smart Bike Sharing, sewa sepeda dengan kartu pintar smartcard. Ini akan lebih asyik, dengan biaya sewa murah meriah, Anda bisa berkeliling ke tempat-tempat asyik di Bandung dengan ngagowes sepeda. Tips tambahan - Jangan malu bertanya seputar jurusan dan harga ongkos angkot. - Tentukan titik utama untuk ke jalur wisata lainnya, misal dari Cihampelas bisa akses ke Pusat Kota Bandung naik angkot Ledeng - Kebon Kalapa, ke Dago, Lembang, dan lokasi lainnya. - Jalur jalan di Bandung itu pendek-pendek dan banyak stopan perempatan. Ini yang kadang membingungkan wisatawan dari luar kota. - Ketahui pusat-pusat wisata yang ngehits di Bandung. Misal, 1. Kawasan Alun-alun tempat wisata area publik; 2. Lembang dan Ciwidey tempat wisata alam; 3. Cihampelas, Pasar Baru, Plaza Parahyangan, atau Jln. Riau tempat wisata belanja pakaian. 4. Jln. Burangrang, Jln. Dipatiukur, dan Jln. Setiabudhi Ledeng sentra kuliner. 5. Tempat nongkrong Jln. Braga, area Taman Alun-Alun, area Gedung Merdeka Jln. Asia Afrika, Lapangan Gasibu/Gedung Sate, Taman Vanda, Taman Jomblo, Taman Balai Kota, dan lainnya. - Jaga selalu keamananan diri. Bila Anda mengalami masalah keamanan, hubungi pihak berwajib. Juga jaga selalu barang-barang berharga yang Anda bawa. - Cari informasi wisata yang ngetren di Bandung di media sosial, misal di Instagram dengan hashtag wisatabandung atau wisatabdg.
40pedagang siap ramaikan Festival Baso Aci di alun-alun Garut. Selasa, 28 Juni 2022 19:38 Seorang anak sopir angkutan kota (angkot) di Bandung, yang bernama Andi Sonjaya, lulus menjadi anggota polisi setelah menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat dengan nilai tertinggi. Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan

foto by Lokasi Jalan Asia Afrika, Balonggede, Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40251 Maps Klik Disini HTM Gratis Buka Tutup 24 Jam Telepon 022 2031490 Indonesia sekarang ini cukup terkenal di kalangan para turis. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki banyak kawasan wisata yang menarik. Baik wisata alam, budaya, sejarah dan juga seni. Untuk wisata alam sendiri Indonesia tidak ada habisnya. Bali mempunyai banyak kawasan wisata alam yang siap memanjakan para wisatawan. Begitu juga dengan Lombok. Belum lagi Papua yang mempunyai surga dunia di Raja Ampat. foto by Sementara di pulau Jawa sendiri dari ujung Barat ke Timur ada banyak kawasan wisata alam yang tidak kalah menarik. Selain keindahan alam di Indonesia, kisah historis dan juga budaya menjadi salah satu daya tarik bagi dunia pariwisata untuk mengundang para wisatawan asing untuk datang ke negeri Khatulistiwa ini. Yogyakarta memiliki wisata budaya, sejarah dan memiliki nilai historis yang bisa mendukung industri pariwisata di sini. Selain Yogyakarta, Bandung menjadi salah satu kota yang bisa memanjakan para wisatawan. Jika berlibur ke kota Kembang ini, tentu saja para wisatawan bisa melihat tata kota Bandung yang masih menggunakan konsep dari jaman kolonial. Begitu juga dengan bangunan-bangunannya. Mulai dari Gedung Sate, Villa Isola, hingga Gedung Merdeka yang masih memiliki bentuk seperti era kolonial Belanda dengan gaya art deco. Tentu saja menjadi salah satu nilai penting di kota yang memiliki julukan Paris Van Java ini. Mengenal Lokasi❤️Sejarah Singkat❤️Filsafat Dari Lokasi❤️Letak dan Lokasi❤️Fasilitas Yang Ada❤️Wisata Kuliner❤️ Mengenal Lokasi❤️ foto by Ketika berlibur ke ibukota Jawa Barat ini tentu saja kurang pas rasanya jika para wisatawan tidak mengunjungi pusat kota Alun-alun Bandung. Kawasan wisata ini menjadi salah satu tempat liburan alternatif yang sangat pas jika berkunjung bersama keluarga dan juga bersama teman-teman dan rombongan. Pasalnya di kawasan wisata ini ada banyak hal yang bisa ditemui. Kawasan wisata Alun-alun Bandung ini tentu saja tidak akan pernah sepi pengunjung. Ditambah lagi sekarang Alun-alun Bandung sudah direnovasi dan juga dimodifikasi sehingga sangat pas untuk tempat liburan favorit bagi keluarga. Kawasan wisata Alun-alun Bandung ini merupakan tempat wisata yang murah dan tentu saja sangat menyenangkan. Tidak salah jika menjelang akhir pekan atau weekend dan juga pada saat libur nasional, Alun-alun Bandung akan sangat padat oleh pengunjung. Alun alun yang berada di pusat kota dan sebagai simbol dari Bandung dan juga landmark dari bumi parahyangan ini dekat dengan kawasan wisata dan tempat hiburan yang siap memanjakan para wisatawan. Di sini para wisatawan bisa menemukan pasar hiburan dan juga tempat wisata kuliner yang siap memanjakan perut. Sejarah Singkat❤️ foto by Alun-alun Bandung adalah pusat dari kota Bandung dan menjadi penanda bahwa di sinilah pusat segala aktifitas dari kota Bandung pada jaman dulu. Alun-laun ini berada di area sebidang tanah yang cukup luas. Dan di sekitar dari alun-alun ini berdiri bangunan yang cukup megah dengan bentuk yang indah. Menjadi salah satu ciri khas dari jaman kolonial tempo dulu. Alun-alun Bandung ini letaknya berada di dekat Grote postweg. Bandung di era walikota sekarang ini yang dipegang oleh Bapak Ridwan Kamil memang terus mempersolek dan terus mempercantik diri. Hal ini tentu saja dimaksudkan untuk mengembalikan citra dari Bandung yang sudah sangat popular dan juga terkenal di era penjajahan Belanda. Dan proses renovasi kota ini juga membawa alun-alun Bandung berubah menjadi sebuah kawasan wisata yang cukup cantik. Pada awalnya alun-alun Bandung ini memang tidak terjamah alias kurang terawat. Bahkan fungsinya sendiri tidak bekerja dengan maksimal. Berbeda dengan Yogyakarta yang memiliki alun-alun yang cukup indah. Seiring berjalannya waktu, alun-alun Bandung akhirnya mampu memberikan identitas diri dan juga menjadi salah satu landmark dari kota Paris Van Java ini. foto by Alun-alun Bandung memiliki nilai historis dan juga menjadi salah satu tonggak sejarah berdirinya kota Bandung ini. Di saat pertama kali kota Bandung ini berdiri, kuda merupakan salah satu hewan peliharaan yang memiliki peran cukup penting. Ketika itu kuda menjadi satu-satunya alat transportasi yang digunakan untuk keperluan kenegaraan. Salah satunya adalah untuk mengantarkan surat kepada kantor atau markas administratif Belanda. Dan jika menempuh perjalanan yang cukup jauh, biasanya sang petugas akan membutuhkan kuda-kuda lain. Sehingga sangat wajar di kala itu dibutuhkan kuda pengganti untuk mengantarkan surat. Dan biasanya kuda pengganti ini selalu siap sedia berada di pos pengganti guna menggantikan peran dari kuda pertama yang berangkat terlebih dahulu. Pada masa itu salah satu pos untuk kuda pengganti ini berada di jalan raya pos. Letaknya berdekatan dengan gedung kantor pos besar Bandung yang sekarang ini letaknya berada di jalan Banceuy. Jalan Banceuy ini awalnya dari kata Oude Kerkhoffweg. Hal ini disebabkan tempat tersebut pada waktu ini merupakan kuburan orang atau penduduk china yang tinggal di kota Bandung. Sekarang ini area tersebut sudah berubah menjadi tempat untuk menjual aneka onderdil atau suku cadang mobil dan listrik. Dan kuda-kuda ini berada di area alun-alun yang dahulu kala memang difungsikan untuk penggantian kuda-kuda. Dahulu kala nama area ini bukan alun-alun. Ada asal-usul menarik yang beredar di sekitar masyarakat. Pada masa kolonial, setiap Opsir Belanda yang ketika itu hendak berkunjung ke Keraton yang berada di Bandung dan juga Kabupaten serta Kawedanan biasanya akan didampingi oleh para Pejabat lokal. Para opsir ini diantar menggunakan kereta kuda atau bendi. Ketika mendekati area tersebut, biasanya Pejabat Lokal ini akan berteriak ALON-ALON yang artinya pelan-pelan atau perlahan dalam bahasa Jawa. Teriakan ini ditujukan kepada sang kusir. foto by Ketika itu para Opsir atau perwira Belanda sulit untuk mengingat lokasi dan juga nama dari area yang mereka datangi. Pasalnya menggunakan bahasa daerah dan juga bahasa Jawa. Area Kraton yang mereka singgahi akhirnya diberi nama ALOON-ALOON sesuai perkataan para pejabat lokal. Pasalnya hanya area Kraton, Kabupaten dan Kawedanan saja yang menggunakan pejabat lokal untuk mengantarnya. Nama ini yang akhirnya digunakan oleh pemerintah setempat untuk memberi nama daerah di pusat kota. Bahkan di daerah Blitar dan juga Ponorogo sendiri area pusat kota masih menggunakan nama Aloon-aloon. Sementara untuk area Bandung, Jogja dan sekitarnya menggunakan nama Alun-alun. Jadi nama alun-alun ini berasal dari bahasa Jawa yang diserap oleh orang Belanda. Filsafat Dari Lokasi❤️ Alun-alun sendiri memiliki bentuk sepetak tanah berbentuk segi empat yang berada di tengah kota. Dan juga kata alun ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris memiliki arti Square atau Quadrado. Sementara dari filsafat untuk tata ruang Jawa yang luhur sendiri alun-alun harus dibangun dengan mengedepankan konsep dari Catur Sagotra dan juga Catur Gatra Tunggal. Yang artinya memiliki Empat Elemen dan juga Satu Unit area. foto by Konsep dari alun-alun yang memiliki unsur empat elemen ini harus mengandung unsur Kraton, Masjid, penjara dan juga pasar di area alun-alun tersebut. Di Alun-alun Bandung sendiri diatur dan juga ditata rapi dengan menggunakan konsep Catur Sagotra. Di sini sudah terdapat Kraton, Masjid dan juga penjara atau Banceuy serta pasar. Tata letak ini disebut juga sebagai Arsitektur Tembok Keliling atau Omwallingarsitektur. Penduduk Bandung tempo dulu memang belum bisa menikmati hiburan seperti bioskop. Akan tetapi pada masa-masa tersebut penduduk Bandung justru mendapatkan tontonan gratis namun sadis. Pada masa tersebut masyarakat Bandung bisa melihat tahanan dihukum mati seperti dihukum gantung di halaman alun-alun. Hukuman gantung ini sendiri menjadi salah satu hiburan bagi masyarakat pribumi di Bandung. Pendopo yang terdapat di Kabupaten Bandung ini juga memiliki bentuk dan juga tampilan yang mengedepankan arsitektur tradisional Jawa. Dengan bentuk atap yang memiliki bentuk Joglo Tumpang Tiga. Pendopo ini dibangun pada tahun 1850 yang merupakan kediaman resmi dari Bupati Wiranatakusumah II yang memimpin pada era 1810 M. Sementara di bagian yang mengarah ke pendopo ke arah utara dari kota Bandung ini merupakan bentuk dari penghormatan kepada gunung-gunung. Hal ini juga memberikan bentuk apresiasi kepada kesucian dari gunung-gunung tersebut. Di area dalam pendopo sendiri terdapat Ruang Arab yang memiliki banyak hiasan yang menggunakan unsur-unsur Arab. Salah satunya dengan adanya lukisan kaligrafi. Disamping itu area ini sudah dilengkapi dengan tempat pemeliharaan ikan yang sangat luas. Dan penduduk sekitar memberi nama kolam atau tempat pemeliharaan ikan ini dengan nama Balong Gede atau kolam besar. Lahan di area kabupaten sendiri cukup luas dengan adanya nama jalan di belakang kabupaten dengan nama Jl. Pungkur atau Pengker yang memiliki arti Belakang dalam kitab bahasa Sunda. foto by Sementara pohon Beringin menjadi salah satu pohon yang disucikan bagi umat Hindu. Pohon Beringin atau bahasa lainnya adalah waringin merupakan salah satu pohon yang disucikan oleh kaum Hindu. Sama halnya dengan pohon Bodi yang disucikan oleh umat Buddha. Hal ini yang membuat disetiap alun-alun selalu terdapat pohon beringin yang cukup tinggi dan rindang. Hal ini disebabkan untuk menghormati umat Hindu yang merupakan agama yang dianut oleh raja-raja terdahulu. Penghormatan kepada leluhur dibuktikan di alun-alun ini. Di Alun-alun Bandung ini juga memiliki pohon beirngin yang bersejarah. Di sini terdapat pohon Beringin yang ditanam pada tanggal 18 September 1898. Pohon ini ditanam guna memperingati pelantikan dari Ratu Belanda Wihelmina. Oleh sebab itu pohon ini diberi nama Wihelmina Boom yang memiliki arti Pohon Wilhelmina. Sementara pohon beringin kedua ditanam pada tahun 1909. Kala itu Ratu Juliana menggantikan sang ibu untuk naik tahta. Dan pohon ini diberi nama Juliana Boom atau Pohon Juliana. Di setiap Alun-alun sendiri harus ditanam minimal 2 pohon beringin besar yang dikurungi atau dikelilingi oleh tembok. Hal ini disebabkan bahwa pohon beringin ini merupakan Songsong atau payung kerajaan. Payung merupakan lambang keperkasaan dan kekuasaan. Dan ternyata pohon Beringin ini memiliki unsur dan juga berhubungan erat dengan jaman kolonial. Pasalnya di tahun 1942, kedua pohon beringin ini yang memiliki usia 50 tahun atau setengah abad ini akhirnya mati. Padahal usia dari pohon beringin sendiri bisa berabad-abad lamanya. Dan uniknya lagi kematian dari pohon beringin ini berbarengan dengan menyerahnya Belanda kepada tentara Jepang yang datang ke Indonesia. Letak dan Lokasi❤️ foto by Letak dan lokasi dari Alun-alun Bandung ini tentu saja sangat strategis. Pasalnya letaknya berada di tengah-tengah kota Bandung. Ditambah lagi dengan adanya fasilitas taman yang terbuka dan juga bisa dikunjungi oleh siapapun. Kawasan wisata keluarga alun-alun Bandung ini bisa diakses selama 24 jam dan tidak pernah tutup. Apalagi kawasan wisata keluarga ini tidak pernah sepi dar pengunjung. Apalagi di sekitar kawasan wisata ini para wisatawan bisa mengunjungi aneka kawasan wisata sejarah, dan juga kawasan wisata belanja yang bisa diakses dengan mudah. Belum lagi kawasan wisata kuliner yang sangat komplit dan juga lengkap di sini. Fasilitas Yang Ada❤️ foto by Alun-Alun Bandung ini sudah mengalami perombakan dan juga renovasi beberapa kali. Dan terakhir di tahun 2014. Dan Alun-alun Bandung ini kembali diresmikan setelah selesai direnovasi pada tanggal 31 desember2014. Alun-alun Bandung sekarang ini sudah menyediakan aneka fasilitas yang sangat komplit. Mulai dari tempat bermain untuk anak, area parkir, perpustakaan dan tentu saja tidak lupa free wifi yang siap memanjakan para kawula muda yang berada di sekitar taman ini. Area ini memiliki luas sekitar mtpg yang sudah terbungkus rapi dengan rerumputan hijau yang sangat bersih dan juga lembut. Tentu saja membuat kawasan wisata ini sangat pas untuk keluarga. Selain itu tempat sampah juga sudah banyak ditemui di kawasan wisata ini. Pasalnya Bandung memang terkenal dengan tumpukan sampah di sekitar jalan utama. Guna menjaga kelestarian dan juga keindahan serta kebersihan di sekitar Alun-alun Bandung, tentu saja tempat sampah menjadi salah satu fasilitas yang penting. Meski para pengunjung kadang masih suka sembrono. Setidaknya adanya tempat sampah bisa memberikan kesadaran diri kepada para pengunjung yang datang. Wisata Kuliner❤️ Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa di sekitar kawasan wisata keluarga Alun-alun Bandung ini banyak terdapat wisata kuliner. Ada beberapa tempat favorit yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan terutama yang membawa keluarga untuk menikmati aneka sajian kuliner. Salah satunya adalah warung nasi Ibu Imas. Warung nasi Ibu Imas ini namanya memang sudah sangat terkenal di seantero Bandung. Bisa dikatakan hampir semua masyarakat Bandung mengenal rumah makan milik Ibu Imas ini. Selain itu warung makan ini cukup terkenal bagi kalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh harganya yang sangat cocok untuk kantong mahasiswa. Warung Nasi Ibu Imas ini memiliki menu sajian khas kuliner Sunda yang nikmat dan juga lezat. Tentu perpaduan yang pas antara harga yang murah dan menu yang lezat Dari segi pilihan, Warung Nasi Ibu Imas ini menyajikan menu yang cukup banyak. Di sin yang menjadi salah satu menu favorit bagi para masyarakat dan juga mahasiswa adalah menut ayam goreng dan juga ayam bakar. Selain itu juga tersedia menu lain seperti petai, tempe, tahu dan juga lalapan berupa sayuran yang tentu saja bisa menggugah selera makan dan dijamin bisa nambah. Tidak lupa pula di warung ini juga terdapat sambal dadak serta sambal karedoknya yang menjadi salah satu sambal yang cukup digemari bagi para pengunjung yang datang ke Warung Nasi Ibu Imas. Rasanya benar-benar mantap. Selain warung nasi Ibu Imas, kuliner lain yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan adalah Mie Linggar Jati. Mie Linggar Jati ini berada di sebuah jalan sempit yang bernama Jalan Balong Gede. Jalan ini berada tepat di depan Alun-alun Bandung. Mie yang satu ini menjadi salah satu warung mie yang sangat legendaris di seantero Bandung. Dan sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Sangat wajar jika masyarakat Bandung cukup mengenal warung mie ini. Alasan mengapa Mie Linggar Jati cukup terkenal disebabkan tekstur mie yaminnya yang cukup lezat dan juga lembut. Ditambah lagi dengan adanya potongan daging cincang yang sangat banyak dan juga semangkuk babat kuah hangat yang membuat perpaduan semakin sempurna. Selain mie, Linggar Jati ini juga sangat terkenal dengan es alpukatnya. Dan ternyata bukan hanya jus alpukat biasa yang membuat es ini cukup terkenal. Potongan alpukatnya sangat besar dan dijamin sangat puas bagi yang menyantapnya. Bagi yang ingin menikmati kopi sembari melihat keindahan Alun-alun Bandung, Warung Kopi Purnama bisa menjadi pilihan. Letak dari Warung Kopi Purnama ini ada di Jalan Alkateri No 22, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. Tempatnya sendiri berada di sekitar kawasan Braga yang tidak jauh dari Alun-alun Bandung. Meski tempatnya cukup kecil, akan tetapi antusias para pengunjung untuk menikmati kopi di sini tidak kunjung surut. Warung Kopi Purnama ini memiliki gaya arsitektur yang sangat unik. Di dalamnya juga terdapat beberapa susunan dari meja dan juga kursi yang terbuat dari kursi dengan finishing seadanya sehingga memperlihatkan bentuk vintage dan juga unik. Sementara untuk area dinding sendiri ditempel aneka poster serta foto-foto hitam putih yang semakin menggambarkan kesan klasik dan retro. Ditambah lagi foto-foto ini menggambarkan suasana Bandung tempo dulu yang masih sangat bagus. Para pengunjung tentu saja bisa melihat bagaimana perkembangan Bandung dari masa ke masa melalui foto ini. Sembari menikmati kopi tentu saja bisa menjadi pilihan yang pas. Risky Budiman atau lebih dikenal dengan nama Risky. Memiliki pengalaman menulis sejak 2010. Risky adalah seorang penulis berasal dari Jatinegara, Jakarta TImur. Risky memiliki hobi Traveling, Membaca dan Menulis.

Maushare aja karena banyak yang pengen maen ke Bandung naik umum tapi gak tau rutenya trus naik angkutan apa. Alun Alun - Kota Baru Parahyangan (AC) (sebelumnya Leuwipanjang - Kota Baru) Dari Stasiun Bandung naik angkot nomer 12 (dulu nomor 14) jurusan Stasiun Hall - Gede Bage (warna ijo muda-ijo), minta diturunin di pertigaan Buah Bandung menjadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Lebih dari 3 juta wisatawan datang ke Bandung setiap tahunnya. Kota dengan luas 167,3 km2 ini memang sangat unik dan menyimpan berbagai destinasi wisata yang menarik. Serunya lagi, ada banyak pilihan transportasi di Bandung yang ramah kamu bisa memilih menggunakan transportasi mana saat berlibur di Bandung, mulai dari angkot, bus, bahkan kereta dalam kota! Tarif transportasi umum di Bandung juga sangat terjangkau, bahkan beberapa malah gratis. Inilah salah satu alasan kenapa Bandung selalu ramai dikunjungi oleh para Transportasi di BandungAda sekitar 9 transportasi yang bisa kamu gunakan untuk jalan-jalan di Kota Kembang ini. Setiap transportasi ini mempunyai kelebihan dan keunikannya tersendiri. Berikut ini adalah daftar transportasi yang bisa kamu gunakan selama di Trans Metro Pasundan TMPKelebihan TMP atau Trans Metro Pasundan merupakan transportasi publik di Bandung yang sangat recommended. Rute transportasi ini menyeluruh dan menjangkau seluruh daerah yang ada di Bandung dan sekitarnya. Halte dari TMP juga banyak yang dekat dengan tempat wisata, sehingga memudahkan para dan cara bayar TMP bisa kamu nikmati dengan tarif Rp0 alias gratis. Namun kamu harus menyiapkan kartu e-money atau sejenisnya. Tinggal tap kartu saja tanpa terpotong Untuk naik TMP, kamu harus tahu terlebih dahulu rutenya. TMP ini beroperasi dari pukul WIB. Tapi ada juga yang beroperasi dari WIB tergantung rutenya. Kamu wajib cek terlebih dahulu. Selain itu, pastikan datang ke halte sebelum bus tiba agar tidak Untuk memudahkan kamu dalam menikmati transportasi ini kamu bisa menggunakan aplikasi “Teman Bus”. Dengan aplikasi ini kamu bisa melihat rute dan jadwal Trans Metro Bandung TMBSumber lookmanhakim / ShutterstockKelebihan Trans metro Bandung atau TMB hampir sama dengan TMP. Hanya saja TMB melayani perjalanan dalam kota Bandung dan melewati banyak tempat wisata menarik yang bisa kamu singgahi. TMB mempunyai 6 koridor dan beroperasi dari pukul Kamu hanya perlu membayar saja untuk umum, sedangkan pelajar hanya Pembayarannya hanya bisa dilakukan dengan menggunakan uang Kalau ingin naik TMB, sebaiknya pelajari terlebih dahulu rutenya agar tidak salah pilih koridor. Selain itu, tunggulah di halte TMB karena bus ini hanya berhenti di halte Trans Bandung Raya DAMRIKelebihan Rute Trans Bandung menyeluruh dan menjangkau banyak tempat wisata. Selain itu, bus ini juga mampu menampung banyak penumpang sekaligus. Bus ini hanya beroperasi dari pukul Sekali naik bus ini kamu akan dikenai tarif sekitar tergantung rutenya. Cara pembayarannya bisa secara tunai maupun nontunai. Khusus layanan nontunai, baru bisa di halte alun-alun Bandung Pastikan kamu datang ke halte selama jam operasinya. Selain itu, pastikan menunggu di halte khusus bus ini. Cek juga rutenya sebelum menaikinya agar tidak salah naik Bus Rapid Transit Aman & Sehat BURATASSumber Instagram sultony_pandu21Kelebihan BURATAS hanya tersedia 1 koridor saja, yaitu dari Leuwi Panjang ke Majalaya, dengan tempat pemberhentiannya sangat banyak dan mencakup seluruh wilayah di Bandung. Sayangnya jam operasionalnya hanya dari WIB saja untukj keberangkatan dari Leuwi Panjang. Sedangkan dari Majalaya mulai dari Sekali naik bus ini kamu hanya perlu membayar saja. Khusus untuk lansia gratis. Pembayarannya hanya bisa secara Pastikan ketahui terlebih dahulu rutenya dan menunggu di halte yang sudah Kereta Api LokalKelebihan Salah satu pilihan transportasi umum di Bandung yang murah adalah kereta api. Kereta api lokal dalam kota Bandung mempunyai rute cukup banyak dan menjangkau kota-kota lain di sekitar Hanya dan bisa kamu bayar secara tunai maupun Cek terlebih dahulu jadwal keberangkatan dan rute pemberhentian stasiunnya. Pastikan stasiun yang kamu tuju ada dalam rute pemberhentian Angkutan UmumGeorge Barker / ShutterstockKelebihan Angkutan umum Bandung atau angkot mempunyai banyak rute atau trayek. Rute angkot di sini mencakup seluruh wilayah Bandung dengan jam operasional hampir 24 jam. Tidak hanya dalam kota saja, ada juga angkot lintas kota dari dan ke Tergantung dari rute atau jauh dekatnya, namun tarif terendahnya hanya Kalau naik angkutan umum ini, kamu hanya bisa dengan uang tunai Pelajari terlebih dahulu warna angkot di Bandung karena setiap warna berbeda rutenya. Kamu bisa bertanya kepada sopirnya agar tidak tersesat atau salah naik angkot. Pastikan kamu membawa uang kecil agar tidak kesulitan ketika akan BandrosAkhmad Dody Firmansyah / ShutterstockKelebihan Bandros merupakan bus khusus untuk wisatawan yang ingin mengelilingi Kota Bandung. Bus ini hanya beroperasi di hari Sabtu dan Minggu mulai dari pukul WIB. Terdapat 5 bus Bandros dengan warna yang berbeda-beda. Setiap warna mempunyai rute yang berbeda. Bandros hanya tersedia di 3 lokasi yaitu di Jln. Diponegoro, Kampung Korea Artha Park, dan Alun-alun Kota Hanya dengan saja per orang, kamu sudah bisa berkeliling Kota Bandung. Cara pembayarannya bisa tunai maupun Pastikan kamu datang lebih awal di lokasi Bandros. Sebelum naik, kamu juga harus mendaftar terlebih dahulu di petugas. Nantinya petugas akan memanggil nama penumpang sesuai dengan list yang sudah ada. Jadi, kamu tidak perlu mengantre di depan Sewa MobilKelebihan Sewa mobil Bandung bisa menjadi pilihan buat kamu yang ingin lebih leluasa berlibur di kota ini. Salah satu kelebihan dengan sewa mobil adalah kamu bisa berkeliling Bandung tanpa batas. Kamu bisa mengatur sendiri waktu kedatangan dan lama kunjungan di tempat Harga sewa mobil Bandung sangat bervariasi, tergantung jenis mobil dan lama sewanya. Untuk mendapatkan harga terbaik kamu bisa langsung sewa mobil di Traveloka. Traveloka menyediakan sewa mobil dengan sopir maupun lepas Untuk sewa mobil di Traveloka, sebaiknya booking terlebih dahulu sebelum sampai di Bandung. Pastikan pilih mobil yang sesuai dengan jumlah penumpangnya. Jika ingin lebih bebas dan kamu bisa setir mobil sebaiknya pilih sewa lepas kunci Cukup dengan download Traveloka saja kamu sudah bisa pesan mobil dengan mudah. Wujudkan liburan menyenangkanmu di Bandung bersama dengan banyaknya pilihan transportasi di Bandung, tentu liburanmu akan semakin mudah, bukan? Nah, kamu mau memilih salah satu atau mungkin ingin mencoba semua transportasi umum yang ada di Bandung? Apa pun transportasinya, pastikan kamu pilih yang paling nyaman dan sesuai dengan budget liburanmu, ya. qxLpV. 120 496 88 183 423 140 366 265 26

angkot ke alun alun bandung